Puisi
Sastra
Ibu bumi sedang merintih kesakitan dalam bayang kehancuran
Dirusak sang hedon yang lupa di mana ia berpijak
Ia pun jadi mahkluk komsumtif yang tak punya kepedulian
Penggunaan plastik, styrofoam yang memalukan
Menghasilkan sampah yang memilukan
Bumi digerayang tanpa ampun
Hutan dibakar dan dijarah tanpa belaskasihan
Perut bumi dikeruk dengan penambangan
Miris, dipaksa tanpa upaya pelestarian
manusia ditutup, bertopeng egoisme dan keserakahan
Tak sadar hanyalah makhluk ciptaan
Ibu bumi adalah milik Allah, yang harus dirawat dan dijaga
merusak bumi, berarti menyakiti Allah Sang Pencipta
Mari mohon ampun pada Bapa atas segala dosa
untuk sadar memelihara Ibu Bumi sebagai rumah bersama
Menjaga kelestariannya untuk anak cucu kita.
Salam Ya Ratu
Dalam hening, kuucapkan salamku
Melalui untaian bait-bait doa dalam relung jiwaku
Berdevosi, memohon ampun akan segala dosaku
Ya, Ratu, yang berbelas kasih dan perantara doaku
Aku orang yang penuh dengan keserakahan dan ketamakan
Bergumul dengan nafsu, kesombongan dan kecongkakan
Hidup dalam kesesakan dan kegelapan
Ya Ratu, jaminan harapan dan penghiburan
Di tengah badai kehidupanku, Engkau menyertai
kuterperosok dalam kubangan dosa,
Engkau membebaskanku penuh damai
Ya, Ratu penuh cinta dan patut kukagumi
Ratu yang berselubungkan matahari
Salam ya Ratu, Bunda Kristus
Mempelai Roh Kudus
Tuntunlah aku kepada Yesus
Sang Juru Selamat dan penebus
Bunda
Bunda….
Engkau adalah pahlawan dalam perjuangan hidupku
Engkau penyemangat dalam karya dan pelayananku
Engkau anugerah yang kumiliki dalam perjalanan hidupku
Dalam doamu engkau selalu menyisipkan namaku
Bunda……
Engkau merelakan waktumu, dan ikhlas merawat kami
Engkau memberi tanpa sedikit pun meminta
Di kala kujatuh, engkau hadir siap menopang ragaku
Dan di saat kusakit, engkau jadi tabit yang menolong penuh ikhlas
Bunda…..
tepat hari ini, usiamu bertambah
hanya doa yang bisa kuberikan untuk berkat yang berlimpah
semoga bunda selalu dalam naungan kasih
dan tetap jadi panutan dengan berbelas kasih
Gravitasi Cinta
Teori Newton, merumuskan gravitasi massa
Pada semua benda di alam semesta
Tentang partikel yang tarik menarik seperti cerita cinta
Yang selalu ada pada masa kehidupan yang tak akan terlupa
Bagai gravitasi, begitulah cinta, tentang cerita diawal jumpa
Saling tertarik pada pandangan pertama
Dalam dialektika antara rasa dan pandangan mata
Dan akan selalu terkenang sepanjang masa
Rasanya aku terpilih, pada pandanganku untuk mengagumi dirimu
Hingga menimbulkan gerakan magnetik dalam kalbuku
Yang kususun indah dan apik dalam angan-anganku
Tersirat, juga tersurat pada lembar-lembar kenanganku
Sebuah nama, terpatri Cinta dan Rindu pada porosnya
Dan gravitasinya bergerak sejajar pada satu tujuannya
Ada gerak rindu dan harapan untuk bersua
Walaupu Newton tak pernah merumuskan gravitasi cinta
Namun gravitasi cinta dan rindu adalah anugerah Sang Pencipta.
Kumpulan Puisi M. V. Nandes
Rawatlah Ibu-mu, Bumi
Tuesday, May 26, 2020
0
M. Veronika Nandes (foto pribadi) |
Dirusak sang hedon yang lupa di mana ia berpijak
Ia pun jadi mahkluk komsumtif yang tak punya kepedulian
Penggunaan plastik, styrofoam yang memalukan
Menghasilkan sampah yang memilukan
Bumi digerayang tanpa ampun
Hutan dibakar dan dijarah tanpa belaskasihan
Perut bumi dikeruk dengan penambangan
Miris, dipaksa tanpa upaya pelestarian
manusia ditutup, bertopeng egoisme dan keserakahan
Tak sadar hanyalah makhluk ciptaan
Ibu bumi adalah milik Allah, yang harus dirawat dan dijaga
merusak bumi, berarti menyakiti Allah Sang Pencipta
Mari mohon ampun pada Bapa atas segala dosa
untuk sadar memelihara Ibu Bumi sebagai rumah bersama
Menjaga kelestariannya untuk anak cucu kita.
Salam Ya Ratu
Dalam hening, kuucapkan salamku
Melalui untaian bait-bait doa dalam relung jiwaku
Berdevosi, memohon ampun akan segala dosaku
Ya, Ratu, yang berbelas kasih dan perantara doaku
Aku orang yang penuh dengan keserakahan dan ketamakan
Bergumul dengan nafsu, kesombongan dan kecongkakan
Hidup dalam kesesakan dan kegelapan
Ya Ratu, jaminan harapan dan penghiburan
Di tengah badai kehidupanku, Engkau menyertai
kuterperosok dalam kubangan dosa,
Engkau membebaskanku penuh damai
Ya, Ratu penuh cinta dan patut kukagumi
Ratu yang berselubungkan matahari
Salam ya Ratu, Bunda Kristus
Mempelai Roh Kudus
Tuntunlah aku kepada Yesus
Sang Juru Selamat dan penebus
Bunda
Bunda….
Engkau adalah pahlawan dalam perjuangan hidupku
Engkau penyemangat dalam karya dan pelayananku
Engkau anugerah yang kumiliki dalam perjalanan hidupku
Dalam doamu engkau selalu menyisipkan namaku
Bunda……
Engkau merelakan waktumu, dan ikhlas merawat kami
Engkau memberi tanpa sedikit pun meminta
Di kala kujatuh, engkau hadir siap menopang ragaku
Dan di saat kusakit, engkau jadi tabit yang menolong penuh ikhlas
Bunda…..
tepat hari ini, usiamu bertambah
hanya doa yang bisa kuberikan untuk berkat yang berlimpah
semoga bunda selalu dalam naungan kasih
dan tetap jadi panutan dengan berbelas kasih
Gravitasi Cinta
Teori Newton, merumuskan gravitasi massa
Pada semua benda di alam semesta
Tentang partikel yang tarik menarik seperti cerita cinta
Yang selalu ada pada masa kehidupan yang tak akan terlupa
Bagai gravitasi, begitulah cinta, tentang cerita diawal jumpa
Saling tertarik pada pandangan pertama
Dalam dialektika antara rasa dan pandangan mata
Dan akan selalu terkenang sepanjang masa
Rasanya aku terpilih, pada pandanganku untuk mengagumi dirimu
Hingga menimbulkan gerakan magnetik dalam kalbuku
Yang kususun indah dan apik dalam angan-anganku
Tersirat, juga tersurat pada lembar-lembar kenanganku
Sebuah nama, terpatri Cinta dan Rindu pada porosnya
Dan gravitasinya bergerak sejajar pada satu tujuannya
Ada gerak rindu dan harapan untuk bersua
Walaupu Newton tak pernah merumuskan gravitasi cinta
Namun gravitasi cinta dan rindu adalah anugerah Sang Pencipta.
Kumpulan Puisi M. V. Nandes
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment