Ads Right Header

Hosting Unlimited Indonesia
Cloud Hosting Indonesia

Satu Harapan bisa Mengubah Seluruh Dunia

Satu haraiap bisa mengubah seluruh dunia

Oleh : Albertus Dino
Quote Amor - Pernahkah Anda membaca novel “Harga sebuah percaya” karya Tere Liye. Dalam novel itu muncul seorang tokoh yang mempunyai peran yang sangat sentral bagi alur ceritanya. Tokoh tersebut adalah sang Penandai yang menjadi penuntun dan pendamping perjalanan hidup tokoh utamanya.

Tokoh utamanya diperankan oleh Jim, seorang yang dilahirkan dari keluarga yang sederhana tetapi mempunyai kemampuan bermain musik yang sangat hebat. Karena kemampuannya itu, Nayla, seorang anak kaya raya, akhirnya jatuh cinta padanya. Namun kisah cintanya tidak bertahan lama, karena keluarga Nalya tidak merestuinya. Hal tersebut membuat cinta Nayla dan Jim bagaikan suatu penantian akan terbitnya sinar  di tengah malam. suatu kemusthailan. Karena tidak bisa melawan kebijakan orang tuanya, Nayla akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Kematian Nayla, menjadi awal munculnya sang Penandai yang berperan menyadarkan Jim yang sempat putusasa dan hendak mengakhiri hidupnya, mengikuti Nayla. Tetapi kehadiran Sang Penandai menumbuhkan harapan baru bagi Jim untuk berjuang dan mempertahankan hidup.

Nah, siapakah sang penandai itu? apa yang dilakukannya sehingga Jim menemukan kembali harapan untuk berjuang mempertahankan hidupnya?

Saya akan mengulas secara khusus peran sang penandai dalam tulisan ini, karena menurut saya kehadirannya memberikan inspirasi bagi saya, dan saya yakin Anda juga akan menemukan pesan tersendiri dari peran sang penandai ini

Siapakah Sang Penandai itu?

Sang Penandai menjadi tokoh yang misterius dalam novel "Harga sebuah Percaya". Kehadirannya diawali dengan ribuan capung, berwarna-warni. Mengepak-ngepakkan sayap dalam formasi yang indah. Memesona, merah, kuning, dan biru. Dan warna-warna yang tak pernah dibayangkan oleh mata manusia. Capung-capung itu hanya bisa dilihat oleh orang-orang terpilih.

Sang penandai, mukanya bersih, terlihat menyenangkan. Seperti seorang ayah yang bijak dan baik hati. Matanya menatap teduh bercahaya. Rambutnya berwarna hitam pekat, potongannya seperti duri landak. Dia selalu mengucapkan kata-kata yang memberikan ketenangan dan kesejukan bagi siapa saja yang mendengarnya.

Itulah sedikit gambaran yang diberikan Tere Liye.

Di awal perjumpaannya dengan Jim, dia mengucapkan sepenggal kalimat yang sangat meneguhkan, “pencinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya,” ucapnya.

Memang awalnya, Jim merasa terganggu dengan kehadiran Sang Penandai tetapi setiap kali berjumpa, sang Penandai selalu mengucapkan kata-kata tersebut. Hal tersebut membuat Jim tersadar. Kata-kata itu selalu hadir dan mengganggu pikirannya.

Sang Penandai sebagai bapa yang Bijaksana

Dia memperkenalkan dirinya kepada Jim sebagai Sang Penandai. Sikap Jim yang putusasa karena kepergian sang kekasihnya, membuat sang Penandai selalu hadir untuk menyadarkan Jim.

“Pemilik semesta menciptakan dunia dengan cinta. Kau tahu, dia mematikan yang hidup dengan kasih sayang. Menghidupkan yang mati juga dengan kasih sayang,” kata sang Penandai pada perjumpaan berikutnya.

“kebodohan terbesar di dunia ini jika kau harus membunuh dirimu saat kekasihmu pergi, entah itu membunuh dalam artian yang sebenarnya atau pun bukan,” katanya lagi.

Lalu dia menegaskan lagi diri dan tugasnya. “Akulah sang penandai, aku hidup dalam dongeng anak-anak. Sayang kau tak pernah memiliki masa kanak-kanak yang bahagia. Kau tidak punya orang tua yang menceritakan dongeng-dongeng indah sehingga kau tak mengenaliku,” ungkapnya meyakinkan Jim.

“Akulah sang penandai yang menceritakan pertama kali dongeng-dongeng tersebut dengan tanganku. Menjaganya tetap abadi sepanjang masa. Dan yang lebih penting lagi, membuat dongeng-dongeng baru yang dunia butuhkan. Sayang kau tidak pernah memiliki masa-masa indah itu. Oleh karena itu, kau terpilih, Jim,” katanya lagi.

Orang-orang di dunia selalu membutuhkan dongeng-dongeng baru Jim, katanya lebih lanjut. Dan sudah menjadi tugasku untuk membuat dongeng-dongeng tersebut.

Aku hanya ingin kau mempercayai satu kalimat ini, katanya lagi, “Pencinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjembut dirinya. Hanya itu dan sisanya, serahkan kepada waktu. Biarlah waktu yang menyelsaikan bagiannya. Maka dunia akan mendengarkan sebuah dongeng baru tentang cinta yang indah,”

Satu harapan kecil bisa mengubah nasib seluruh dunia

Sang penandai memberikan pilihan kepada Jim, meneruskan hidup dengan luka sepanjang sisa hidup, merangkak penuh kesedihan. Atau melanjutkan kehidupan dengan meyakini kalimat bijak itu.

“Pencinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu datang menjemput dirinya. Dan berharaplah kau akan mendapatkan penjelasan serta kesempatan baik suatu hari nanti.”

Sepenggal kalimat ini selalu diulangi oleh Sang Penandai untuk membuka mata Jim yang sedang putusasa. Ya, memang benar ungkapan itu, segala sesuatu yang terjadi akan selalu memberikan arti dan makna bagi yang mengalaminya. Itu bisa terjadi kalau orang tersebut tidak menyerah pada keadaan. Karena akan selalu ada kejutan-kejutan yang membuat hidup semakin berarti.  

Pilihan dan keputusan menjadi penentu langkah selanjutnya. Apakah berhenti atau mau melangkah terus? itulah yang ditawarkan San penandai kepada Jim.

"Kau bisa pergi dan memilih untuk meneruskan hidup dengan kesedihan-kesedihan itu, atau kau bisa memilih berbicara sebentar denganku, bagaimana memulai dongeng tentangmu," ungkap sang Penandai.

Lebih lanjut Sang penandai meneguhkan Jim. Dia mengatakan bahwa keberanian untuk merelakan dan siap menghadapi situasi baru menjadi kunci dari kebahagiaan hidup. Tentu hal tersebut bukan berarti kita melupakan apa yang sudah terjadi.

Baca juga:
Semua yang terjadi pada saat ini akan menjadi berarti ketika kita berjumpa dengan pengalaman lain di kemudian hari. Itulah hidup. Karena kebahagiaan itu akan diperoleh oleh orang yang sudah melakukan perjalanan panjang, melewati berbagai macam rintangan.  Dan di ujung perjalanan itu, dia bisa melihat kembali proses perjuangannya.

“Hal-hal baru akan membuat kau sedikit banyak melupakan kekasihmu yang sudah terkubur tenang di pekuburan ini. Ikutilah mereka hingga ke Tanah Harapan. Ketika perjalanan laut terhenti tak bisa disambung lagi, di tempat ketika Armada Kota Terapung memutar kemudi kembali ke kota ini, di situlah kau akan menemukan ujung dongengmu," nasihat Sang Penandai. (A/D)
Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel