Quote Amor
Teologi
Baca juga:
Pengalaman Mistik St. Yohanes dari Salib Bersama Cinta Allah
Wednesday, October 2, 2019
0
Quote Amor - Sebelum kita berbicara mengenai pengertian pengalaman mistik, kita akan berbicara dahulu tentang teologi mistik. Teologi mistik berarti, ilmu yang yang merefleksikan dan mengajarkan kebijaksanaan rahasia yang diperoleh melalui cinta. Untuk mengembangkan ilmu seperti itu perlu dipertimbangkan apa yang dimaksudkan kebijaksanaan rahasia yang diperoleh dari cinta, apa pengetahuan rahasia dan pengetahuan yang mencintai itu.
Kata mistik sendiri berarti: kebahagiaan rahasia. Jadi, pengalaman mistik dapat diartikan sebagai barang yang telah dirasai dalam kebahagiaan rahasia. Mistis juga berarti bahwa pengalaman yang khusus dan mendalam akan kesatuan dengan realitas ilahi, yang dianugerahkan secara bebas oleh Allah. Ketika orang memasuki tingkat kesadaran mendalam, mereka memerlukan bimbingan dan bantuan. Seperti itulah ajaran semua tradisi mistik besar, karena perjalanan memasuki misteri yang terletak di atas segala sesuatu terlaksana dengan penuh bahaya.
Dalam mengembangkan teologi mistik dan cinta ini, Santo Yohanes dari Salib mengutip banyak sekali dari Kitab Suci dan merefleksikan pengalaman mistik, baik yang ia alami sendiri maupun yang dialami orang lain. Tetapi sebelum kita merefleksikan keadaan dari ada yang mencintai, perlu kiranya menimbang-nimbang bahwa Allah lebih dahulu mencintai dan mempertimbangkan lambang-lambang kuat yang digunakan oleh para mistikus dalam memberikan cinta.
Baca juga:
Kita mencintai, demikian tulis Santo Yohanes, karena Ia lebih dahulu mencintai kita (1 Yoh 4:19), dan kata-kata bijak ini menggema di seluruh teologi mistik setelah itu. Masalahnya bukanlah kita mencintai Allah, tetapi Allah lebih dahulu mencintai kita dan bukti cinta ini adalah Allah mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menjadi korban salib bagi dosa-dosa kita.
Dalam kehidupan mistik, pengetahuan bahwa seorang dicintai itu bukan hanya teori belaka. Pengalaman itu adalah pengalaman nyata, pengalaman yang dialami, karena kehidupan mistik mulai ketika getaran cinta yang buta timbul dalam hati. Getaran ini tidak pernah timbul sebagai akibat dari usaha manusia, tetapi berasal entah dari mana. Getaran itu adalah suatu anugerah, suatu rahmat, sesuatu yang tidak dapat diterima karena jasa. Seperti itulah keyakinan tentang tanpa gejolak yang dimiliki oleh orang berkontemplasi.
Pada mulanya getaran cinta yang buta amat lembut, sedemikian lembut sehingga orang hampir-hampir tidak mengenalinya, sedemikian lembut sehingga getaran itu dapat terlindas oleh kegelisahan atau kesibukan yang berlebihan. Tetapi orang yang diam-diam memperhatikan keberadaan getaran itu merasa bahwa ia ingin sendirian, tanpa disibukan oleh penalaran, bergerak dan berada.
Tetapi perlu disadari bahwa, rasa kehadiran itu tidak berlangsung selamanya. Rasa kehadiran itu diganti oleh rasa ketidakhadiran. Namun mereka yang maju di dalam kehidupan mistik mulai mengalami api batin secara baru dan lebih misterius. Sekarang api itu tidak naik seperti pancaran energi yang kuat, yang menyelubungi seluruh keberadaan seseorang.
Lambat laun orang akan menyadari bahwa api batin itu, betapapun menyakitkan, adalah sahabat seseorang, bahwa api itu sedang memberikan kekuatan dan energi untuk mencintai dengan sedemikian tuntas sehingga orang akan siap mati bagi orang lain dan menggorbankan segalanya bagi Allah.
Api yang membara itu memainkan peranan sentral dalam pengalaman dan ajaran Santo Yohanes dari Salib yang puisi paling pekatnya terpusat di sekitar api menyenangkan namun kejam yang ia sebut sebagai kobaran cinta yang menyala. Api itu berlangsung secara bertahap. Kendati awalnya lembut dan menghibur, namun api itu akhirnya menyebabkan penderitaan malam gelap yang mengerikan. Kemudian ketika pemurnian selesai, api berkobar dengan energi besar sekali dan menghasilkan kenikmatan besar serta sukacita yang luar biasa.
Selain itu, ada saat-saat ketika pengalaman cinta itu mirip sentuhan sesaat dari laut api yang memercik dari api yang membakar jiwa menjadi berkobar-kobar. Apabila ia mau menyentuh secara agak keras, nyala jiwa mencapai tingkat cinta yang sedemikian tinggi hingga nampaknya melampaui kobaran semua api di dunia, Ia adalah api cinta yang tak mengenal batas. Dan Santo Yohanes dari Salib dengan hidupnya memberikan pengalaman mistik yang diakibatkan oleh sentuhan sepercik lelatu api.
“Sentuhan lelatu api adalah sentuhan agak lembut yang kadang kala oleh sang kekasih di dalam jiwa, bahkan pada saat ternyana-nyana. Latu api mengorbankan jiwa di dalam api cinta, seakan-akan lelatu panas akan memercik meloncat dari api dan mengobarkan jiwa. Kemudian dengan amat cepat, secepat orang yang tiba-tiba ingat, kehendak disulut untuk mencinta, mendamba, memuji Allah dan bersyukur kepadaNya, serta untuk menghormati, menjunjung tinggi Dia dan berdoa kepada-Nya karena mencecap cinta.”
“Sentuhan lelatu api adalah sentuhan agak lembut yang kadang kala oleh sang kekasih di dalam jiwa, bahkan pada saat ternyana-nyana. Latu api mengorbankan jiwa di dalam api cinta, seakan-akan lelatu panas akan memercik meloncat dari api dan mengobarkan jiwa. Kemudian dengan amat cepat, secepat orang yang tiba-tiba ingat, kehendak disulut untuk mencinta, mendamba, memuji Allah dan bersyukur kepadaNya, serta untuk menghormati, menjunjung tinggi Dia dan berdoa kepada-Nya karena mencecap cinta.”
Maka dari itu, api itu bukanlah cinta saya terhadap Allah, tetapi cinta Allah terhadap diri saya. Cinta itu mengilahikan pribadi manusia yang dikobarkan dengan sebuah cinta yang membuat dia memuji Allah dengan sukacita yang melimpah. Pada puncak kehidupan mistik itu kobaran sekali lagi merupakan kobaran yang damai dan tenang. Sekarang malam gelap, telah menjadi malam terang. Kobaran membakar tetapi tidak menyebabkan sakit. Pengalaman menjadi lemah ketika malam menjadi hari, karena memandang Allah dalam keabadian. Santo Yohanes dari Salib menampakan kecintaannya yang besar pada puisi dan lagu.
Terpecah merupakan lambang lain yang disenangi oleh Santo Yohanes Salib. Mereka menerima cinta Allah yang luar biasa besarnya ke dalam hati mereka menjadi mabuk "dengan anggur cinta yang terasa manis," menyenangkan dan telah dikuatkan. Kendati lelatu yang dari api, memberikan pengalaman sesaat seperti pencerahan tiba-tiba, namun kemabukan dengan cinta Allah berlangsung lama.
Baca juga:
Baca juga:
Selain itu, tepat seperti ada anggur baru dan anggur lama, demikian pula ada pencinta baru dan pencinta lama. Anggur baru yang sedang meragi dapat merugikan orang yang minum anggur itu banyak-banyak. Tetapi anggur lama yang sudah tua mengendap dan beragi. Demikian pula, pencinta-pencinta baru terperangkap dalam hiburan indrawi yang berasal dari anggur tak beragi, sedangkan pencinta-pencinta lama yang tenggelam dalam teras keberadaan mereka dan jatuh tidak terpesona oleh indra, merasakan kebijaksanaan anggur yang beragi dan telah mengendap. Prinsipnya ia seakan-akan dimabukkan oleh darah Kristus dalam Ekaristi Suci.
Teologi mistik adalah teologi cinta, yang utamanya memusatkan perhatiannya pada cinta Allah yang dituangkan ke dalam hati manusia. Dalam memerikan pengalaman cinta, para Mistikus terutama Santo Yohanes Dari Salib memanfaatkan lambang warna-warni, dengan berbicara tentang pengalaman mistik. Tidak dapat dipungkiri bahwa para Mistikus yang menjalankan ula tapa untuk mencapai pengalaman cinta ini, mereka ini membutuhkan usaha yang keras. Semoga kita mampu mengembangkan kemampuan mistik di tengah dunia dewasa ini.
Frater Berto Namsa, OFM
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment