Headline
Teologi
Tafsir kitab Putra Sirakh 6: 6-17
Monday, March 12, 2018
0
Menjadi sahabat sejati |
Quote Amor - Saya mencoba menafsirkan Kitab Bin Sirakh 6:6-8 dengan metode analisis retorika. Metode ini merupakan salah satu cara penafsiran kitab suci yang sangat bagus untuk menggali dan mendalam isi kitab suci. dengan metode penafsiran ini, kita diundang pertama-tama untuk melihat dan membaca kitab sucinya dan "mengotak-ngatik kitab sucinya untuk mendapatkan komposisinya dan dengan komposisi itu, kita akan terbantu untuk merefleksinya lebih dalam.
5Tenggorokan yang manis mendapat banyak sahabat,
dan keramahan diperbanyak
oleh lidah yang manis lembut.
......................................................................................
6Mudah-mudahan orang yang damai denganmu banyak adanya,
Tetapi hanya satu dari seribu hendaknya menjadi penasehatmu.
|
7Jika engkau mau mendapat sahabat, kajilah dia dahulu,
dan jangan segera percaya padanya.
8Sebab ada orang yang bersahabat hanya menurut ketikanya sendiri,
tetapi pada hari kesukaranmu tidak bertahan.
................................................................................
9Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh,
lalu menceritakan persengketaan untuk menistakan dikau.
10 Ada lagi sahabat yang ikut serta dalam perjamuan makan,
tapi tidak bertahan pada hari kesukaranmu.
|
11 Pada waktu engkau sejahtera ia adalah seperti engkau sendiri
dan lancang berbicara dengan seisi rumahmu.
12Tetapi bila engkau mundur maka ia berbalik melawan dikau
serta menyembunyikan diri terhadapmu.
..............................................................................
13Jauhkanlah diri dari para musuhmu,
tetapi berhati-hatilah terhadap para sahabatmu.
|
14Sahabat setiawan merupakan perlindungan yang kokoh,
barangsiapa menemukan orang serupa itu sungguh mendapat harta.
15Sahabat setiawan tiada ternilai,
dan harganya tidak ada tertimbang.
16Sahabat setiawan adalah obat kehidupan,
....................................................................................
orang yang takut akan Tuhan memperolehnya.
17Orang yang takut akan Tuhan memelihara persahabatan dengan lurus hati,
sebab seperti ia sendiri demikianpun temannya.
|
Sikap untuk mendapat banyak sahabat (5-6)
|
Peringatan untuk berhati-hati bersahabat (7-10
|
Tipe-tipe Sahabat Palsu (11-13)
|
Tipe Sahabat Sejati (14-17)
|
Tafsiran
Dalam komposisi di atas, kami membagi menjadi 4 bagian yang disusun secara konsentrik. Bagian pertama, ayat 5-6 dan bagian terakhir, ayat 14-17 menjadi pararel yang mengapiti bagian kedua dan ketiga, ayat 7-10 dan ayat 11-13 yang merupakan bagian konsentriknya. Bagian konsentrik ini juga di susun secara pararel, ayat 7-10 dipararelkan dengan ayat 11-13.
Di bagian pertama berbicara tentang bagaimana orang berusaha untuk mendapatkan banyak sahabat (ayat 5). Dikatakan bahwa orang yang baik dan ramah akan mendapatkan banyak sahabat. Keramahan mengandaikan tutur kata yang sopan, dan tidak menyakiti hati orang lain.
Namun dari sekian banyak teman yang dimiliki, yang akan menjadi penasihat adalah hanya satu (ayat 6). Kata “satu dari seribu” dapat kita temukan juga dalam Ayub 9:3, pengkotbah 7:28. Sedangkan bagian kedua dan ketiga disusun secara pararel berbicara tentang beberapa macam sifat dari sahabat palsu (ayat 7-13). Bagian ayat 7-10 dimulai dengang suatu peringatan bahwa orang harus berhati-hati dalam bersahabat (7-10).
Ini merupakan ungkapan kejujuran penulis tentang pengalaman hidupnya, bahwa ada orang bersahabat dengan kita karena mempunyai motif tertentu, misalnya pada seorang sahabat yang “tidak bertahan pada hari kesukaranmu” (bdk ayat 10).
Lalu pada ayat 11-13 berbicara tentang bebrpa tipe sahabat palsu, misalnya pada saat engkau sejahatera, dia akan baik dengan kamu tetapi pada saat engkau mundur maka dia akan berbalik melawan dikau. Sedangkan bagian terakhir berbicara tentang sahabat sejati (ayat 14-17). Penulis menunjukkan karakter sahabat sejati itu. Sahabat sejati itu adalah orang yang takut akan Allah. dikatakan bahwa orang yang takut akan Allah akan diberkati dengan mendapat sahabat . Abraham dalam tradisi Israel disebut sebagai sahabat Allah (Yes 41:8, 2 Kor 20:7) dicobai Allah untuk mengorbankan putra tunggalnya Ishak (Kej 22:1).
Dalam banyak cobaan Abraham tetap setia pada imannya kepada Allah. kalau kita melihat secara keseluruhan perjalanan panggilan Abraham, sebutan sahabat Allah bagi Abraham terutama karena Abraham membuktikan kesetiaan imannya kepada Allah. Dengan demikian Abraham diberkati Tuhan.
Selain itu, dari komposisi tersebut, kita dapat menemukan benang merah yang menghubungkan secara keseluruhan dari perikop tersebut, yaitu kata persahabatan. Kata ini menjadi pengikat yang menghubungan seluruh kisah tersebut. Dengan demikian kita dapat melihat satu gagasan yang paling menarik diulas dalam perikop ini adalah mengenai persahabatan.
Selain itu, dari komposisi tersebut, kita dapat menemukan benang merah yang menghubungkan secara keseluruhan dari perikop tersebut, yaitu kata persahabatan. Kata ini menjadi pengikat yang menghubungan seluruh kisah tersebut. Dengan demikian kita dapat melihat satu gagasan yang paling menarik diulas dalam perikop ini adalah mengenai persahabatan.
Pengarang kitab ini menyampaikan suatu pesan supaya orang harus berhati-hati dalam membangun persahabatan. Penulis menunjukkan dua karakter persahabatan, yaitu persahabatan sejati dan persahabatan palsu. Pengarang kitab ini juga menunjukkan pengalamannya bahwa sahabat sejati itu hanya sedikti dan sulit sekali untuk mendapatkannya. Sahabat sejati itu dilukiskan dan dipuji (ayat 15-17) seperti istri yang tegar dalam Ams 31: 10-31.
Oleh Albertus Dino
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment