Puisi
Rindu
Sastra
Rinduku untuk sahabat Pena
Aku mencoba merangkai kata-kata
Kutulis di selembar kertas untuk mengingat dirimu
Entah mengapa pikiran dan hati ingin melepas rindu
Mungkin karena jarak dan waktu yang selalu menghalangi.
Ya,..meskipun wajah tak bisa tegur sapa,
Mata tak bisa bertatapan
Dan tangan tak bisa berjabatan
Namun dirimu selalu ada dalam ingatanku
Kita tidak boleh menyalahkan waktu,
Apa lagi sang Pencipta
Tapi perlu kau tahu, jarak itulah yang membuatku selalu merindukanmu.
Ya, Kamu di sana karena cita-cita muliamu
Aku pun demikian, berada di sini untuk meraih masa depanku
Ya, kita berdua punya impian yang berbeda.
Punya kehidupan masing-masing.
Perlu kau ingat, satu yang pasti,
Waktu telah menoreh bahwa kita pernah menjalin satu hati.
Dan kuharap, kau selalu punya kesempatan untuk memberi kabar
Sekali pun untuk mengatakan “apa kabarmu di sana?”
Sahabatku, kamu harus tahu,
Sendiri, aku di sini, menatap bintang
Menikmati bulan, terdengar sayup angin yang lewat begitu saja
Kuberharap angin itu yang memberikan kabar tentangmu.
Oh ya, kutitipkan salam untukmu di sana
Pada malam yang telah menemani sepiku karena merindukanmu
Di gelap yang masih samar-samar aku masih setia menunggu,
Menunggu waktu, kapan kita bertemu.
Ya,..serasa hati ini kebakar api rindu
Sahabat penaku yang baik
Aku tak tahu persis potret dirimu seperti apa
Namun, namamu selalu kusebut dalam setiap doaku
Aku berharap waktu bisa berpihak kepada kita,
Ya,berpihak untuk bertemu sebntar.
(Linia Hia, Bekasi, 11/4/20)
Jantung Hatiku
Kucari jantung hatiku di sepanjang lorong itu
Cari dan kucari tapi tak juga kutemukan
Kemanakah kau jantung hatiku?
Aku hendak mencarimu dalam nyala lampu di kota.
Tapi kau hliang begitu saja bersama gelapnya malam.
Ya jantung hatiku hilang..
Hei kau…..
Apakah kau melihat jantung hatiku?
(Engel Syukur, Kramat, 12/2/20)
Jiwaku Rindu
Senja akan berlalu
Sang rembulan malam mulai nampak
teringat akan malam itu.
Semuanya berawal dari tatapannya
Hingga berujung pada cerita cinta
Ingin rasanya aku kembali
Mendekap dalam hangatnya pelukanmu
(Engel Syukur, Kramat, 20/2/20)
Senyummu
Kau datang dengan senyummu
Kau pergi dengan senyummu
Kau meninggalkan jejak senyummu
Kau menghantui pikiranku dengan senyummu
Senyummu yang menghantar aku kembali padamu
Ahhhh senyumu buatku selalu merindukanmu.
(Engel Syukur, Kramat, 3/2/20)
Rindu
Tentang rindu
Saat kau tak ada di sisiku
Adakah kau akan kembali?
Ya, aku sudah lama menantimu dalam rindu
Dan aku ingin bersamamu
tuk ceritakan kembali kisah-kisah kita
(Engel Syukur, Kramat, 12/3/20)
Rinduku untuk sahabat Pena
Saturday, April 11, 2020
0
Rinduku untuk sahabat pena (foto dari google) |
Rinduku untuk sahabat Pena
Aku mencoba merangkai kata-kata
Kutulis di selembar kertas untuk mengingat dirimu
Entah mengapa pikiran dan hati ingin melepas rindu
Mungkin karena jarak dan waktu yang selalu menghalangi.
Ya,..meskipun wajah tak bisa tegur sapa,
Mata tak bisa bertatapan
Dan tangan tak bisa berjabatan
Namun dirimu selalu ada dalam ingatanku
Kita tidak boleh menyalahkan waktu,
Apa lagi sang Pencipta
Tapi perlu kau tahu, jarak itulah yang membuatku selalu merindukanmu.
Ya, Kamu di sana karena cita-cita muliamu
Aku pun demikian, berada di sini untuk meraih masa depanku
Ya, kita berdua punya impian yang berbeda.
Punya kehidupan masing-masing.
Perlu kau ingat, satu yang pasti,
Waktu telah menoreh bahwa kita pernah menjalin satu hati.
Dan kuharap, kau selalu punya kesempatan untuk memberi kabar
Sekali pun untuk mengatakan “apa kabarmu di sana?”
Sahabatku, kamu harus tahu,
Sendiri, aku di sini, menatap bintang
Menikmati bulan, terdengar sayup angin yang lewat begitu saja
Kuberharap angin itu yang memberikan kabar tentangmu.
Oh ya, kutitipkan salam untukmu di sana
Pada malam yang telah menemani sepiku karena merindukanmu
Di gelap yang masih samar-samar aku masih setia menunggu,
Menunggu waktu, kapan kita bertemu.
Ya,..serasa hati ini kebakar api rindu
Sahabat penaku yang baik
Aku tak tahu persis potret dirimu seperti apa
Namun, namamu selalu kusebut dalam setiap doaku
Aku berharap waktu bisa berpihak kepada kita,
Ya,berpihak untuk bertemu sebntar.
(Linia Hia, Bekasi, 11/4/20)
Jantung Hatiku
Kucari jantung hatiku di sepanjang lorong itu
Cari dan kucari tapi tak juga kutemukan
Kemanakah kau jantung hatiku?
Aku hendak mencarimu dalam nyala lampu di kota.
Tapi kau hliang begitu saja bersama gelapnya malam.
Ya jantung hatiku hilang..
Hei kau…..
Apakah kau melihat jantung hatiku?
(Engel Syukur, Kramat, 12/2/20)
Jiwaku Rindu
Senja akan berlalu
Sang rembulan malam mulai nampak
teringat akan malam itu.
Semuanya berawal dari tatapannya
Hingga berujung pada cerita cinta
Ingin rasanya aku kembali
Mendekap dalam hangatnya pelukanmu
(Engel Syukur, Kramat, 20/2/20)
Senyummu
Kau datang dengan senyummu
Kau pergi dengan senyummu
Kau meninggalkan jejak senyummu
Kau menghantui pikiranku dengan senyummu
Senyummu yang menghantar aku kembali padamu
Ahhhh senyumu buatku selalu merindukanmu.
(Engel Syukur, Kramat, 3/2/20)
Rindu
Tentang rindu
Saat kau tak ada di sisiku
Adakah kau akan kembali?
Ya, aku sudah lama menantimu dalam rindu
Dan aku ingin bersamamu
tuk ceritakan kembali kisah-kisah kita
(Engel Syukur, Kramat, 12/3/20)
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment