Puisi
Sastra
Untukmu yang terlelap
Akan kukirim kau berbaris kata,
Yang kurangkai dalam sajak dan irama klasik
Layaknya seorang ibu mengasuh anaknya.
Aku yakin kamu tahu
Kata itu hidup tapi tak berupa
Sebab aku dan kau membidik lensayang tak sama
Daripadanya kita terima tetes embun pelicin dahaga
Untukmu yang terlelap
Akan kukirim kau berbaris kata
Kata yang tak kuat menyatukan kita.
Untuk itulah, saatnya kutulis di sehelai rindu,
karna, kata itu menggerakkan tanganku
Tapi,...
perlu kau tahu, aku hanya bisa mengukirnya pada hati
lalu dirahimi oleh kasih dan kenangan
untuk dilahirkan jadi buah manis,
penyegar dahaga di jalan ini
Untukmu yang terlelap
akan kukirim kau berbaris kata
kata yang buatku terlelap
pada bayangan senyummu di senja itu
jatuh dibawa angin,
hadir di celah akal,
menyatu hingga melebur
Karna kau menghangatkan harapan
yang diranum oleh perjumpaan
kau pernah ucapkan itu di pelataran rumahku.
Katamu, kehadiran tak usang oleh waktu
karena dengan tatapan itu
misteri tampak jadi indah dan elok rupanya
Dan harus aku tulis, dia adalah CINTA!
Cinta penuh pengorbanan
Hingga kita saling menerima. ***
Albertus Dino
Ketulusan Cinta (Puisi)
Wednesday, November 13, 2019
0
Dokumen foto dari www.pixabay.com |
Akan kukirim kau berbaris kata,
Yang kurangkai dalam sajak dan irama klasik
Layaknya seorang ibu mengasuh anaknya.
Aku yakin kamu tahu
Kata itu hidup tapi tak berupa
Sebab aku dan kau membidik lensayang tak sama
Daripadanya kita terima tetes embun pelicin dahaga
Untukmu yang terlelap
Akan kukirim kau berbaris kata
Kata yang tak kuat menyatukan kita.
Untuk itulah, saatnya kutulis di sehelai rindu,
karna, kata itu menggerakkan tanganku
Tapi,...
perlu kau tahu, aku hanya bisa mengukirnya pada hati
lalu dirahimi oleh kasih dan kenangan
untuk dilahirkan jadi buah manis,
penyegar dahaga di jalan ini
Untukmu yang terlelap
akan kukirim kau berbaris kata
kata yang buatku terlelap
pada bayangan senyummu di senja itu
jatuh dibawa angin,
hadir di celah akal,
menyatu hingga melebur
Karna kau menghangatkan harapan
yang diranum oleh perjumpaan
kau pernah ucapkan itu di pelataran rumahku.
Katamu, kehadiran tak usang oleh waktu
karena dengan tatapan itu
misteri tampak jadi indah dan elok rupanya
Dan harus aku tulis, dia adalah CINTA!
Cinta penuh pengorbanan
Hingga kita saling menerima. ***
Albertus Dino
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment