Ads Right Header

Hosting Unlimited Indonesia
Cloud Hosting Indonesia

Puisi Cinta dan Kesetiaan

Foto tentang cinta dan kesetiaan

Biarkan Aku Sendiri Dengan Setiaku


Seperti mendekap langit bisu
Aku berjalan dalam rinai hujan
Dengan kesabaran kerap melangkah
Tak peduli hujaman belati menusuk
Tak peduli kesia - siaan yang terpeluk
Kutepis dan bertahan dalam kecewaku

Seiring waktu memeluk dan memuja
Aku semakin terasing dalam cinta
Seperti butir debu di kaki bumi
Tiada angin yang meniup
Menerbangkan ku setinggi gunung
Membuat lelahku menggunung
Kini aku disampingmu dan terpasung

Cinta, seandainya saja engkau tahu
Betapa hebatnya di sisimu aku bertahan
Tapi semua begini saja dalam kepura - puraan
Kau berjalan dalam hati dan mendekapku
Kau hidup bersama hariku
memberi warna untuk hidupku
Namun hanya sebatas angin senja
Esok engkau entah dengan siapa

Kini kupasrahkan segala padanya
Biarlah aku sendiri meminta sinar
Sinar terang nyata dalam dekapku
Cahaya yang menerangi tampa bayang - bayang
Cinta yang sebenarnya tanpa pamri dan kepura -puraan

Biarkan aku sendiri dengan setiaku
Kutetap mengharap kau mendengar
Dan berubah untuk cinta ini
Kuterima sebagai pelajaran
Silahkan kau arungi batas mampumu bersamanya...

Bila esok ,atau lusa, atau kapan lah
Engkau lelah sebagai penghianat
Kemarilah Cinta
Duduk didekatku
Kita bicarakan hati yang pernah ada
Aku masih di sini mengajarkanmu setia.


Puisi: Semuanya Tinggal Cerita

Kita begitu dekat
Seperti sebatang pohon
Kau daunnya dan aku batangnya
Sama-sama menghias  pagi
Menghisap embun pagi bersama

Kita begitu akrab
Seperti sepasang burung dalam sangkar
Memagut dan merayu hari
Siulkan keindahan
Bercengkrama dalam canda
Setiap harimembuat iri sang pemilik

Kita begitu setia
Seperti adam dan hawa
Yang sama - sama bertahan
Meskipun telah dipisahkan
Sama - sama Menahan luka
Membuat haru sekeliling
Meneteskan airmata

Ya... Indah memang !

Kini.... kita telah hilang
Hilang dalam kebersamaan
Kita adalah kenangan
Terjahit di dinding masa
Terpaku dalam bisu
Tak lagi bergerak....
Tersengkak dan terpaku

Kita tinggal cerita
Begitu menggelegar
bagai petir menyambut hujan
Saling menyalahkan
Saling menghadapkan kelebihan
Hingga basah

Kita tak lagi ada
Kita tak lagi sama
kini kita berbeda
Kita hanyalah nama
selamanya Menyesali
pertemuan dalam hujan
Ahhhhh...... kita dan cinta....

Puisi dari Sang Pengagum
Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel