Puisi
Sastra
Biarkan Aku Sendiri Dengan Setiaku
Seperti mendekap langit bisu
Aku berjalan dalam rinai hujan
Dengan kesabaran kerap melangkah
Tak peduli hujaman belati menusuk
Tak peduli kesia - siaan yang terpeluk
Kutepis dan bertahan dalam kecewaku
Seiring waktu memeluk dan memuja
Aku semakin terasing dalam cinta
Seperti butir debu di kaki bumi
Tiada angin yang meniup
Menerbangkan ku setinggi gunung
Membuat lelahku menggunung
Kini aku disampingmu dan terpasung
Cinta, seandainya saja engkau tahu
Betapa hebatnya di sisimu aku bertahan
Tapi semua begini saja dalam kepura - puraan
Kau berjalan dalam hati dan mendekapku
Kau hidup bersama hariku
memberi warna untuk hidupku
Namun hanya sebatas angin senja
Esok engkau entah dengan siapa
Kini kupasrahkan segala padanya
Biarlah aku sendiri meminta sinar
Sinar terang nyata dalam dekapku
Cahaya yang menerangi tampa bayang - bayang
Cinta yang sebenarnya tanpa pamri dan kepura -puraan
Biarkan aku sendiri dengan setiaku
Kutetap mengharap kau mendengar
Dan berubah untuk cinta ini
Kuterima sebagai pelajaran
Silahkan kau arungi batas mampumu bersamanya...
Bila esok ,atau lusa, atau kapan lah
Engkau lelah sebagai penghianat
Kemarilah Cinta
Duduk didekatku
Kita bicarakan hati yang pernah ada
Aku masih di sini mengajarkanmu setia.
Puisi: Semuanya Tinggal Cerita
Kita begitu dekat
Seperti sebatang pohon
Kau daunnya dan aku batangnya
Sama-sama menghias pagi
Menghisap embun pagi bersama
Kita begitu akrab
Seperti sepasang burung dalam sangkar
Memagut dan merayu hari
Siulkan keindahan
Bercengkrama dalam canda
Setiap harimembuat iri sang pemilik
Kita begitu setia
Seperti adam dan hawa
Yang sama - sama bertahan
Meskipun telah dipisahkan
Sama - sama Menahan luka
Membuat haru sekeliling
Meneteskan airmata
Ya... Indah memang !
Kini.... kita telah hilang
Hilang dalam kebersamaan
Kita adalah kenangan
Terjahit di dinding masa
Terpaku dalam bisu
Tak lagi bergerak....
Tersengkak dan terpaku
Kita tinggal cerita
Begitu menggelegar
bagai petir menyambut hujan
Saling menyalahkan
Saling menghadapkan kelebihan
Hingga basah
Kita tak lagi ada
Kita tak lagi sama
kini kita berbeda
Kita hanyalah nama
selamanya Menyesali
pertemuan dalam hujan
Ahhhhh...... kita dan cinta....
Puisi Cinta dan Kesetiaan
Thursday, September 5, 2019
0
Foto tentang cinta dan kesetiaan |
Biarkan Aku Sendiri Dengan Setiaku
Seperti mendekap langit bisu
Aku berjalan dalam rinai hujan
Dengan kesabaran kerap melangkah
Tak peduli hujaman belati menusuk
Tak peduli kesia - siaan yang terpeluk
Kutepis dan bertahan dalam kecewaku
Seiring waktu memeluk dan memuja
Aku semakin terasing dalam cinta
Seperti butir debu di kaki bumi
Tiada angin yang meniup
Menerbangkan ku setinggi gunung
Membuat lelahku menggunung
Kini aku disampingmu dan terpasung
Cinta, seandainya saja engkau tahu
Betapa hebatnya di sisimu aku bertahan
Tapi semua begini saja dalam kepura - puraan
Kau berjalan dalam hati dan mendekapku
Kau hidup bersama hariku
memberi warna untuk hidupku
Namun hanya sebatas angin senja
Esok engkau entah dengan siapa
Kini kupasrahkan segala padanya
Biarlah aku sendiri meminta sinar
Sinar terang nyata dalam dekapku
Cahaya yang menerangi tampa bayang - bayang
Cinta yang sebenarnya tanpa pamri dan kepura -puraan
Biarkan aku sendiri dengan setiaku
Kutetap mengharap kau mendengar
Dan berubah untuk cinta ini
Kuterima sebagai pelajaran
Silahkan kau arungi batas mampumu bersamanya...
Bila esok ,atau lusa, atau kapan lah
Engkau lelah sebagai penghianat
Kemarilah Cinta
Duduk didekatku
Kita bicarakan hati yang pernah ada
Aku masih di sini mengajarkanmu setia.
Puisi: Semuanya Tinggal Cerita
Kita begitu dekat
Seperti sebatang pohon
Kau daunnya dan aku batangnya
Sama-sama menghias pagi
Menghisap embun pagi bersama
Kita begitu akrab
Seperti sepasang burung dalam sangkar
Memagut dan merayu hari
Siulkan keindahan
Bercengkrama dalam canda
Setiap harimembuat iri sang pemilik
Kita begitu setia
Seperti adam dan hawa
Yang sama - sama bertahan
Meskipun telah dipisahkan
Sama - sama Menahan luka
Membuat haru sekeliling
Meneteskan airmata
Ya... Indah memang !
Kini.... kita telah hilang
Hilang dalam kebersamaan
Kita adalah kenangan
Terjahit di dinding masa
Terpaku dalam bisu
Tak lagi bergerak....
Tersengkak dan terpaku
Kita tinggal cerita
Begitu menggelegar
bagai petir menyambut hujan
Saling menyalahkan
Saling menghadapkan kelebihan
Hingga basah
Kita tak lagi ada
Kita tak lagi sama
kini kita berbeda
Kita hanyalah nama
selamanya Menyesali
pertemuan dalam hujan
Ahhhhh...... kita dan cinta....
Puisi dari Sang Pengagum
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment