Puisi
Quote Amor
Sastra
Ayah.....
Wajahmu tergores kuas-kuas kenangan,
kenangan kamu, dia dan mereka.
Terpadu dalam satuan batas ruang dan waktu
Hingga, terbentang dalam “kemenjadian.”
Ayah...
aku teringat wajahmu yang menyandra seribu wajah,
Wajah yang menggariskan kisah tentang “ada”
dulu, sekarang dan akan datang
terlukis dalam keniscayaan.
Ayah....
kini, wajahmu telah menjadi kenangan,
kenangan yang membuka mataku pada dunia sementara.
Akhirnya satu yang pasti, lukisan pada wajahmu
yang terus memancarkan cinta,
kesetiaan, keberanian dan harapan penuh
pada keabadian anamnesis kehidupan.
Baca juga Mia, Wajahnya diam
Ayah....
sekali lagi, wajahmu telah menjadi kidung dalam kenanganku.
Kegigihan dan keteguhanmu meyakinkanku,
mengikis segala duka,
sebab kenangan bersamamu telah menghembuskan
gelora baru dalam hidupku,
gelora yang tak menampakkan sesal dan kesal.
Yang ada hanyalah syukur dan harapan.
(Padua, 06/03/2016)
Albertus Dino
Wajah Sang Ayah
Wednesday, December 18, 2019
0
Wajah Sang Ayah |
Wajahmu tergores kuas-kuas kenangan,
kenangan kamu, dia dan mereka.
Terpadu dalam satuan batas ruang dan waktu
Hingga, terbentang dalam “kemenjadian.”
Ayah...
aku teringat wajahmu yang menyandra seribu wajah,
Wajah yang menggariskan kisah tentang “ada”
dulu, sekarang dan akan datang
terlukis dalam keniscayaan.
Ayah....
kini, wajahmu telah menjadi kenangan,
kenangan yang membuka mataku pada dunia sementara.
Akhirnya satu yang pasti, lukisan pada wajahmu
yang terus memancarkan cinta,
kesetiaan, keberanian dan harapan penuh
pada keabadian anamnesis kehidupan.
Baca juga Mia, Wajahnya diam
Ayah....
sekali lagi, wajahmu telah menjadi kidung dalam kenanganku.
Kegigihan dan keteguhanmu meyakinkanku,
mengikis segala duka,
sebab kenangan bersamamu telah menghembuskan
gelora baru dalam hidupku,
gelora yang tak menampakkan sesal dan kesal.
Yang ada hanyalah syukur dan harapan.
(Padua, 06/03/2016)
Albertus Dino
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment